Kurangi Masalah Hidupmu

14089003_1415702518444827_5824848429530746657_n

 

Aku menganggap setiap rasa sakit yang menimpa diriku sebagai angin lalu. Ia akan berlalu seperti rasa sakit yang dulu dan kesedihanku dulu. Ia akan hilang seperti hilangnya saat-saat risau dan gelisahku.  Aku katakan pada diriku setiap kali mengalami saat sulit, “Ya, sekarang aku sedang kalut. Tetapi, ini hanya sesaat dan akan berlalu. Seluruh urusan tidak akan pernah dalam kondisi demikian selamanya. Aku tidak akan pernah menghabiskan hari-hariku dalam keluh kesah dan rintihan.”

Aku akan nyalakan lilin ketimbang aku mengutuk kegelapan. Aku tidak akan pernah posisikan jiwaku di tepi jurang lisanku. Jika kejadian atau seseorang membuatku kalut, aku tidak langsung berteriak dan memberontak apa yang kulihat. Mengarahkan kritikan dan cemoohan pada orang lain justru menggembosi kemampuan dan kekuatan pribadiku.

Suatu hari seorang tukang ramal meminta seorang pemuda yang ingin belajar hikmah untuk menghadapnya. Tukang ramal menyarankan dia untuk memberi sekeping uang logam selama setahun penuh kepada setiap yang berbuat jahat kepadanya. Kemudian, tukang ramal menyamar dengan mengenakan pakaian rakyat jelata. Ketika sang peramal melihat sang pemuda, ia menghampiri untuk mengujinya. Ia langsung memukul pemuda ini di depan orang banyak. “Ini orang gila! Serunya dalam hati, “Sudah genap setahun aku selalu memberi sekeping uang logam pada setiap orang yang menyerangku. Sekarang saatnya aku menolak diperlakukan hina. Aku tidak perlu lagi memberikan uang!”

Jangan berhenti bekerja ketika kau merasa getir. Jangan sampai kesedihan memadamkan cahaya kehidupan dalam hidupmu. Betapapun malangnya dirimu, teruslah bekerja. Jangan berkutat di posisimu. Jangan toleransi kesulitan menjalar hingga hatimu yang paling dalam. Katakan pada dirimu, “Perasaan ini akan menjadi masa lalu.” Lupakan ia dan bangkitlah segera. Jangan tinggal di kotak kesedihan, sekalipun hatimu dipenuhi keputusasaan. Teruslah bergerak. Perasaan itu akan lenyap, dan kau akan suskses di medan perang kehidupan.

 

Tenjolaya, 29 Desember 2018

(Dancing with Life, Hal. 129 – 131)

Tinggalkan komentar